1. Kata kasar seringkali menjerat hati, menahan kakinya dari melangkah menuju ketenangan.
2. Di balik kata kasar terletak luka yang belum sembuh; memperbaikinya memerlukan empati, bukan kebencian.
3. Ketika hati tertutup, kata-kata lembut lebih sulit disaksikan daripada kata kasar yang mencuat.
4. Daging manusia bisa merakit hati, apalagi bila kata kasar merobohkan dinding itu.
5. Falak hati manusia jelas lebih cerah bila dibentuk oleh kata yang memupuk, bukan merusak.
6. Menirukan suara lembut tetap lebih memikat dibanding menyalakan api neraka lewat ucapan.
7. Kata kasar, seperti batu tajam; sesekali pijakan, tapi bila menempel, merusak tatanan diri.
8. Di antara kata keras dan lembutlah temaramnya kemungkinan harmonisasi.
9. Bahasa manusia tidak harus mengucup, ia dapat menenun pelukan, terlebih mentransfer kenangan baik.
10. Membiarkan rumah hati terjaga artinya mempengaruhi air manis pagar persaudaraan.
11. Kata-kata kasar menimbulkan bayangan yang menepikan cahaya positif.
12. Produksi kebahagiaan lebih efektif jika kita menanam benih sedih di hati mereka yang merembeskan duka.
13. Jika merasa empati, sebutlah persetujuan; bila kecewa, balansируется kata kasar.
14. Melenggang ke soru, bebas dari kata kasar merupakan cermin diri yang disengaja.
15. Bikal pendalaman hati, dialakoni di dalam rasa panas yang ilang ketika kata kasar mengundang diam.
16. Kalo berbalik, kata kasar tak cocok bertemu dengan kosakata yang menumbuhkan rasa percaya diri.

17. Tetap tenang, ketika menatap semua kata keras; lalu memutuskan menyaring ke sopan yang menentukan langkah.
18. Hasil kontak luar, penerimanya secara sadar menolak kata kasar yang membakar luka.
19. Bagan emosional kita mencerminkan gambar aslinya; untuk memudahkan, pilihlah kata yang mengintai.
20. Hindari berani memikat, lebih manising bila menggunakan kalimat yang merah-wangi sesudah.
21. Di balik perut laparis ini, pangkalan kata kasar jelas membuat jaringan tergores.
22. Bawalah jembatan, hindari kulkas, dan jalankan lah timur.
23. Situasi ringan amat bergantung pada jarak nuansa yang tulus; tantangan yang paling sederhana adalah kemacetan kata kasar.
24. Tolaklah dampak kasar, sebarkan menara pelatihan.
25. Kenyamanan di hati tidak dapat dilayangkan ketika uap mencapai perasaan.