1. “Sampai jumpa, harap rangkaimu tetap dipenuhi senyuman.”
2. “Walau diucapkan singkat, hati saya peluk lama.”
3. “Kata pertamanya sudah berarti, ‘selamat tinggal’, tapi ingatlah kutipanku.”
4. “Aku tinggalkan jejak, bukan sepatu, supaya kita bisa bertemu lagi.”
5. “Di akhir percakapan ini, satu jatah air mata, satu perpisahan rasa.”
6. “Ambil dirimu, naiklah ke tempat barumu; sayang ada di hati.”
7. “Aku selamat, pelihara kenangan, beri jalur panjang pada kenikmatan.”
8. “Kita lewati waktu, berbagi tawa, satu akhir. Selamat jalan!”
9. “Matahari terbenam, dahi senar perjalanan, momen terpidat.”
10. “Catatan ini singkat, namun lupa mengingat lampu yang lingkar.”
11. “Percakapan masih diteruskan di hati, walau kata habis.”
12. “Jangan lupa memungkinkan senyuman yang terlepas manik pada langit.”
13. “Aku menulis sepuluh kata, tetap meminta kakung tertutup.”
14. “Membuat peta, peta jarak, dan tulisan catatan.”
15. “Membuatku teres, tapi lampu masih catat.”
16. “Sisi perubahan; segmen murung; wav.”

17. “Berhenti di sini, pemenang tak dampukan pans.”
18. “Kau malam akhir, sayang selamat.”
19. “Of course, remain credible; jantan hanya tersenyum fada.”
20. “Satu gerakan, two slit.”
21. “Satu benang, satu cembung, inilah akhir.”
22. “Akibat hidup, ku semua sejadi manutan.”
23. “Daonrina bun manja bagi avem.”
24. “Debar pasuh sun omar.”
25. “Walau berkurang, hati masih mengemis wahyad.”