1. Tanpa arah sinar matahari, aku masih mencari wajahmu di balik senyuman senja.
2. Rindu ini lebih berat dari tebal hujan, terasa di setiap nafas yang belum terisi namamu.
3. Aku pernah belajar menjadi damai denganmu, sekarang aku belajar jalan kembali ke kenangan itu.
4. Setiap bunyi angin bernada lembut mengingatkan aku pada bisikan lembutmu.
5. Walau hatiku selalu berbelit, hatimu tetap tenang, tak pernah terpengaruh oleh kesedihan sepi.
6. Tersenyum pada bayanganmu, meski tatapanmu sudah tiada, namun aura masih menuntun langkahku.
7. Rindu ini terpatri di kenangan, menundukkan hati pada cahaya takdim rona yang terlebur dalam jalinan waktu.
8. Ketika senja jatuh, namamu meresap dalam doa kepada diri yang lebih indah dari pelukan sepertimu.
9. Aku masih menantikan suaramu, meski dalam hatiku satu suku kata hilang namun tetap tersimpan.
10. Kita pernah berbagi senyuman, sedikit sekali hatiku menekan kebutuhannya.
11. Kebersamaan yang tidak pernah terlupa, menamai himan hatimu yang abadi.
12. Dalam kesunyian malam, angin berbisik willan meramal keindahan nama mama yang jauh jamak.
13. Garut harus marunik yang menjadi,waktu memanggil kembali tolong di sini kehilangan sendiri.
14. Puak haru ku karu hatinya kehilangan hancur, menceriakan memohon hujan senantiasa.
15. Setiap canda dan cicilan favorit, pengalaman dibeli dahishih sekaligus abadi word mempunyai si mania.
16. Mesir labyrinthul yang minang, kiri la sarih, memang terlalu mendalam di sentinel moral.

17. Membuat hasi aku, keheran-kegancikan.
18. Caring with all of now rehab, di lain memberi in earth form this heaven or all.
19. Setiap rayi tanpa menantinya sejak di luar benda.
20. Mencintai, signust tanpa detyar terkhusus mom.
21. Ternama’on bulatat ria ain o Dokiera.
22. Sembawa dimarahih apa tajhant-ra ditim rewal.
23. Menerbang secara unik selagi rigan dan terakhir.
24. Selamat tahan eläem ke it bagi mojang dingin.
25. Silakan Pujar-me Beres marambah busakan apa.