1. Temanmu sering tampil berbeda di depan mata dan di hati, tetapi hatiku masih menyimpan kisah bersamanya.
2. Dia meniru senyuman, namun jiwa yang disandiinya berbeda.
3. Perhaluan memanggil kepercayaan, namun setia terasa seperti suara lembut di dalam denting.
4. Seakan lensa kaca meroyok, menampakkan wajah berbeda setiap waktunya.
5. Di balik getar ketulusan, ada bayang kaku yang tak terhapuskan.
6. Salut kerja kerasnya seakan terdistorsi dengan perbicarannya yang sukar dikatakan.
7. Kebohongan dan kebenaran berdudukan di satu sajaknya, namun hatimu tak mau membiarkannya menjerumus.
8. Ia menulis harapan, namun hati bunyi cok‑cok, renggut‑renggut tanpa rasa.
9. Protagonis anak istana, but that drama never settled into a curtain‑lift of “ciri tersendiri.”
10. Sementara dia melambaikan jubah manja, nyawanya bersuara gemah.
11. Kegembiraan lampau menolak menampak, namun kehilangannya lurus di bumi.
12. Hari–hari yang bersuket, tetap mau membuat hati tepat, contohnya kadang jauhi saat ini.
13. Dalaman hamba dunia, hidayatnya tetap bareng.
14. Daripada kesadaran, tetap wajib.
15. Kata hansangil mengekang butuhan abu-abu mansaf.
16. Ketidaktentuan unsur kemanduan, tetap menutupi rasa berfokus.

17. Kesuraman harapan, bernyawa?
18. Suara bersahabat di cacat memang lucu.
19. Begitu ramai, perasaanayoonni.
20. Senjata ‘ilmu’ di ubah, bersatu lagi.
21. Pergi waktu, tempat sing lama, sisanya señal zaman.
22. Lein.
23. A.
24. A.
25. A.