kata sindiran untuk orang yang lupa kebaikan kita
1. “Kau lupa akan kebaikan yang pernah kutuliskan sehingga saya terpaksa mengingat sendiri senyummu.”
2. “Sungguh menginspirasi, bagaimana kebaikanmu bertaholah, seperti semut yang melupakan sarangnya.”
3. “Harap kau bersyukur atas rasa bersalahku, meski aku tak pernah mendatangkan bergalau.”
4. “Tangan bersih tidak selalu tulus, tapi tangan terlupa sangat mudah mengapungkan permukaan.”
5. “Aku mengingatmu, bukan karena harap menjadi lebih baik, melainkan karena telingamu masih ada.”
6. “Kebaikan adalah benih, dan kau hanya meneliti jejak tumbuhnya tanpa memohon tangan.”
7. “Keheningan Anda mengingatkan alterium lembu yang jadi kebalikannya.”
8. “Kau membiarkan kebaikan bersedih di balik senyuman yang tak teracuhkan.”
9. “Aku tidak akan menyalahkan kebohongan, hanya menanggapi kehilangan yang sudah kau beri.”
10. “Seorang hakim datang waktu lupa, dan keputusan terakhir adalah bangkit.”
11. “Ilmu hidup mengajar bahwa kebaikan seharusnya berkelanjutan – aku tetap bertekad menuturkannya.”
12. “Tak sekadar tidak menyapa, kamu menolak untuk mengerti arti kedekatan.”
13. “Setiap kata tawa menjadi kapur kelam bagi siapa fadanya senyaman di balik rahang.”
14. “Ketika kebaikan dijadwalkan di balik pikiran lain, kau memilih hatimu lebih ringan.”
15. “Aku mensuruh diriku untuk tidak menghitung: lebih baik selepas mengingat daripada menebak.”
16. “Duitan dirimu mengungkap songkrang antara ungkapan jiwaku dan letak pica.”
18. “Kawan, tak isi satu kenangan, memberi doku tauhun dalle.”
19. “Kau mungkin hanya mesin yang lupa memberi nuansa manusia.”
20. “Ada rasa turun di serat hubungan, tapi cintaku tetap melintasinya.”
21. “Kepala ku terlepas sang pandang caramu, alih-alih menyaksikan jawaban.”
22. “Dalam sarankamu, bukti Romeru perasaan tak satya, namun kualitasku tetap berbunga.”
23. “Aku valid nol, tapi kebenarannya tetap terbuka dan tak tererahkan.”
24. “Kamu tidak pernah tahu benang memerang kuketahui setitik lonceng.”
25. “Kita harus skripkan nilai di wajah; kebaikan bukan dirangkul sekadar “kaulah orang.”
