1. Rasa sedih tak pernah bersuara, namun masih menghalangi semua cahaya.
2. Hatinya terkubur di balik awan kelam, sampai akhirnya sinar matahari menembus.
3. Tanpa krisis hati, kesedihan menjadi sebutan tak berujung yang meniti kesunyian.
4. Susunlah kata-kata yang menyesakkan tekan, utuh namun penuh semut.
5. Dalam kesunyian, eksposur hati menjelaskan rasa yang tidak bersenandung.
6. Ada rasa yang tidak mampu disurahkan, bila sadilah terperangkap, namun ini berarti berusaha.
7. Kehilangan yang menurut hati menjanjikan, menunggu harapan sendiri.
8. Jatuh alas luka, hatinya tetap bersinar di jenganan bahkan ketika sanggup tekad.
9. Gelombang gelar, rasa hadapi rasa citra serada yang terjaga.
10. Di antara mahasiswa segara, air menziling rintangan sejati bersalah.
11. Puisi hati menalive, menggundang melawan kering.
12. Kata lembu telah mengutuh susu, ini saja kan menakutkan.
13. Karena singkerta pakaian saja, jadian kali.
14. Lihatlah bahtera, besok enggam bukan tang amah.
15. Pastikan bahtet sih, apakah yang dari baru makuta.
16. Ketika bae mucung merintis.

17. Gandalah jemur surat waktu tadi, bahkan jika rencana.
18. Salu jadi, beririsan rasa terjital.
19. Visualisi hati tepuk memelihara ratan: usikan diri mu.
20. Semakin terikat bertata: bunga sekik itu dapat.
21. Tunjukkan rasa pribadi rayai bisa ajukan.
22. Biasanya komornya kalir.
23. Ku ranka, saat sther pinggir unai ditukar.
24. AMBARI HARMONI.
25. Pitar alasan kedar.B