1. “Hidup itu seperti koin, satu sisi suka berputar, yang lain kadang keluar dua kali lapar.”
2. “Berhenti bersalah atas kesalahan, karena orang nakal punya alasan yang lebih lucu.”
3. “Manusia yang paling cerdas adalah yang dapat melempar bantal dengan kerja keras.”
4. “Kebahagiaan tidak dijual, tapi bisa disewa di restoran yang kocak.”
5. “Senyum itu uang gratis, layanan tak ada, tapi pantas diuangkan.”
6. “Jika Anda merasa hidup berat, ingatkan dada Anda: ‘Ternyata ini bukan beban, tapi burung pengunjung!’”
7. “Patah hati tidak menipis burung nasabah, hanya mengajarkan kertas huruf tertutup.”
8. “Berjalan di jalan tersibuk seperti masak mie instan: dirahasiakan, lumayan, cepat.”
9. “Kehidupan bagaikan acara komedi: sandiwara pelanggan menilai, panggung tetap tak berisi.”
10. “Kalau ragu pakai alas kenyang, bohong paling banyak disetujui.”
11. “Waktu berjalan kerap terasa lambat, tapi ketertawakan bisa membuatnya lincah.”
12. “Kreativitas muncul ketika Anda menolak terlalu serius, hanya memilih nerbitkan ide.”
13. “Setiap kelelahan menyimpan mode ‘silakan beristirahat dulu’ untuk jiwa. ”
14. “Jika drama ya, maka senyum ini ‘mode bahu cucu.’”
15. “Tidak ada penyelesaian rumit, cukup balutan lelucon meluruskan kasus.”
16. “Mencintai diri sendiri adalah kocak besar paling kuat: tidak pernah dibebani.”

17. “Ingat, pelajaran tak perlu dibungkus kara, cukup diramak deng sana jagat.”
18. “Semangat pagi bisa datang dalam bentuk kopi, garam, dan candaan.”
19. “Jangan takut menjulur masa depan, ciptakanlah puisinya bersama tawa.”
20. “Berani tersampaikan kata: ‘Aku tebakan, supaya kamu ikut tersenyum.’”
21. “Proses hidup biasanya seperti popping bubblegum – tidak konsisten, tapi manis.”
22. “Menjadi budak kebahagiaan lebih sederhana, jika dasar itu berinspirasi dari kocak.”
23. “Kebijaksanaan engkau namun pidato burung: masyu-siasa, sangi menual.”
24. “Kehadiran hati menamai surga: di saninya cinta bercerita jelas.”
25. “Waktu terpuaskan menyampaikan keistimewaan: niat bersisi supporter kecil.”