1. Gelapnya hati bukan berarti tidak ada cahaya, karena setiap malam pasti diikuti oleh fajar.
2. Rasa galau itu hanyalah lonceng kesabaran yang menunggu kapan ia berdentang.
3. Menahan air mata lebih baik daripada menandingi beban yang menakutkan.
4. Ketika tergelincir, pikirkan saja bahwa ini bukan tanah pasir, melainkan batu karang.
5. Tunda alasan muram; biarkan diri menaklukkan rasa sakit secara perlahan.
6. Bagi setiap titian hati terasa berat, sambil menafsirkan cerita yang belum selesai.
7. Kesunyian adalah sahabat bagi batin tak yang tidak bersikap menyalahkan.
8. Menyelipkan harapan dalam setiap napas adalah cara memohon ketenangan.
9. Cobalah bersenang-senang, bahkan di atas dinding hati, jangan menyerah pada kepanikan.
10. Hukum alam tak tahu malu atas keringanan hati; ia tetap berputar mengangkat.
11. Jangan sediakan tempat untuk perasaan negatif, lewati saja dengan temaram otak.
12. Jika keheningan terlalu dikewali, angkat temarammu ke rabu malam.
13. Rasa galau memberi pola kerja dalam geometri arah terbuka.
14. Jangan menunda kuasa kesembuhan, karena waktu terbaik dalam diri tetap di sini.
15. Sesekali hentikan dan tekankan: “Ini hanyalah masalah kecil di atas dunia.”
16. Tidak ada yang lebih rindu ketika hati sangat memikirkan keheningan.

17. Jika pikiran tidak mengesan arah, beri sentuhan kebahagiaan.
18. Sadar akan beberapa detail penting dapat menanggulangi rasa terbelakang.
19. Untuk menjaga hati tetap menyesuaikan, bangunlah dengan semangat kebugaran.
20. Saat hati melambaikan nada, dengarkan janjimu untuk berpuasa.
21. Setiap peristiwa takut kenyataan, harap selalu dirajut tak terhalang.
22. Kuasa mengambil perhatian membuat duka menjadi inspirasi ketahan.
23. Gunakan setiap kilatan kebahagiaan sebagai pemimpin perbaikan.
24. Setiap rasa galau sekaligus menjadi uji stamina batin.
25. Berdoa untuk kebebasan dalam hati adalah langkah sederhana menuju kejelasan.