1. Hujan jatuh ringan, menyapa bumi dengan tawa kecil‑kecil yang tak pernah padam.
2. Setiap tetes hujan menari seperti seruling di udara, membuat hati ikut berdentang.
3. Urao tua selalu ikut tertawa, karena hujan membuat setiap lumut bersin-serak.
4. Embun pagi menyeruak, menambah kilau hujan yang tak terhitung imutnya.
5. Di bawah payung berwarna-warni, kupandang hujan seperti lukisan yang hidup.
6. Hujan papan menciptakan lengkungan benang, mengirim pesan petualangan alam.
7. Setiap kali hujan, kupuji bumi karena ia memberi niturnya penuh senyuman.
8. Hujan membawa aroma segar ke dunia, menirukan tawa orang tua di tenda.
9. Empat dedaunan memegang hujan, menunda seru-seruan sebelum kicau burung.
10. Hujan berpadu dengan sinar matahari, menciptakan warna yang menari tak terhitung.
11. Rintik hujan berbisik cerita tentang hati yang berpendar kecerahan.
12. Hujan menyanyikan lagu manis, memanggil bunga-bunga di padang yang berdenyut.
13. Saat hujan, angin menari, lalu menepis keheningan yang menakutkan.
14. Tetes hujan mengingatkan kita bahwa kebahagiaan datang sedikit, namun berkesinambungan.
15. Meja pajangan hujan menjadi ruang bagi penciptaan Sketsa riang di langit.
16. Hujan ciptakan waktu, menendang tinggi, memberi kesempatan bagi bakti.

17. Rintik hujan menyiapkan harapan, memijat bumi lalu kelapkah.
18. Hujan membuka pintu pintu kecil, memindahkan kicauan di luar almu.
19. Apabila hujan, kelembutan menguat, dan hati bersifat lebih matang.
20. Hujan untaikan damai, menyebar naraga, sehingga rintik dapat mengharapkan.
21. Pelajaran menggun’),