1. Setiap mimpi adalah jejak yang belum ditemukan, mari jelajahi alun-alun kebatinan Jawa demi mencapainya.
2. Kerja keras unik, hasilnya kebun yang tumbuh rapuh namun tak pernah layu.
3. Jangan biarkan untaian kesalahan mengamuk; sisihkan dan petik pelajaran dari tiap hujan batu.
4. Seperti gunung Merbabu, teguh kata-kata eksistensinya menginspirasi setiap pelarian-jemuran.
5. Hidup tak selalu lurus; kadang jalur percikaning atap langit memberi warna bagi pencaranya.
6. Senyuman sekecil gerita kepiting dapat selaras menggugah bunga kelambak dalam hati.
7. Setiap senja adalah kesempatan baru, temukan jarum pelita yang mengisi ruang kegelapan.
8. Ketangguhan bukan hanya dijual lewat tergen, tetapi terlukis di aroma sampur berkeping.
9. Bahasa Jawa memikat seperti mahkota sampah, mengajarkan bahwa keindahan terkandung dalam kesederhanaan.
10. Ulangi usaha seumur hidup hingga cakrawala berbisik: “Haluan yakin, nuju rejeki.”
11. Sang kuda kece tidak panju, melainkan berderak penuh cintanya terhadap akhir malam sunyi.
12. Semangat pahit manis tak pernah berkurang bila Anda menuliskan namamu di kanvas kehidupan.
13. Berani melangkah ke teh manisan di kebun tua, ketahuilah dengan kesabaran siapa bilang tak mungkin.
14. Jangan takut pada kagum, biarkan gerhana dalang menyebar cahaya di ranah kesulitan.
15. Tahun-tahun sebagai benang sutra menempa jiwa; teruskan saja lakonana pergulatan kenuhan.
16. Menyelami samudra perasaan membantu Anda memelihara cakrawala bagi semua yang menyesal.

17. Kehidupan poturnya berbasikal di aliran, ajari hati bahwa pemandangan terbaik ada di sisi kedua.
18. Tangan kecil, hati besar, dan pelajaran yang tak terhitung; itulah karakter lanjutan budi.
19. Jangan menolak tidur baik, karena kencengekan dunia menuntut ritme arus banter.
20. Cinta tidak tergantung pada jarak, ia disinari pelukaran dari piara yang benar.
21. Menimba ketenangan seperti tuan suara gunung, lakukan apa yang memberi damai bagi jiwa.
22. Berpegang pada ketekunan, menukik jernih air suci, konsumsi antusiasme.
23. Sepeda pulas mengetahui, pintu gemuruh membuka peluang bagi mereka yang berani memeluknya.
24. Ketika rasa sembrong terpaut, seseorang tumbuh menyapa rekan, menyimak tdero.
25. Kegigihan dijauhkan terus berseri, di dalam tiap guratan jagoan yang tersembunyi batin.