1. Hidup bukan tentang menunggu badai reda, melainkan belajar menari di tengah hujan.
2. Setiap detik yang terbuang adalah lampu yang memudar; belajarlah menderangkan waktu.
3. Kebahagiaan sejati hadir bila hatimu beristirahat dari harapan materi.
4. Tak ada yang bernama gagal, hanya ada peluang untuk belajar menyesuaikan nadi.
5. Cinta yang tulus adalah tali yang menakar hati tanpa mengikat kekuasaan.
6. Kesabaran adalah jendela ketika kesabaran membuka piksar baru pada dunia.
7. Setiap orang memiliki cerita, namun kesuksesan datang kepada mereka yang menulis chapter-nya sendiri.
8. Ketika kamu melepaskan ketakutan, ruangnya terbuka untuk kepingan keteguhan.
9. Hidup hanyalah perjalanan singkat; bersihin kakinya dengan pengalaman, bukan jejak harapan.
10. Ketika tidak ada lagi alasan, kita menemukan alasan yang sebenarnya.
11. Kebijaksanaan datang dari hati yang bentar memaafkan, bukan dari otak yang menceritakan kebenaran.
12. Rasa syukur adalah darah yang mengalir di aliran hubungan dengan dunia.
13. Tanpa rasa ingin tahu, pikirannya menjadi kamar kosong.
14. Keserasian lahir dari mengerti bahwa setiap orang memegang warna yang berbeda pada palet kehidupannya.
15. Hargailah proses; seringkali hasil terbaik lahir dari proses yang tidak tampak.
16. Seseorang yang berpikir realita hanyalah cermin tiada henti; siapakah seniman yang menggambar cermin itu?

17. Waktu tidak datang bagi siapa pun; apa yang kamu lakukan dengan waktu itu yang mematahkan or selama ide.
18. Tidak ada yang tak penting: setiap kenangan adalah batu bata bagi pondasi injk:lah.
19. Hidup benar ketika kita tidak lagi membayar takut lebih tinggi daripada membayar harapan.
20. Pencapaian terbesar tidak selalu ukuran dalam hasil, tetapi nilai prosesnya.
21. Menanam kedekatan, bukan kuas, cara hubungan menjadi lebih mirai.
22. Setiap langkah luar, perekak’st chra to. (Should be in Indonesian: Seperti halnya pangkiran pertanda, langkahmu menunjukkan keteguhan jatamadiri)
23. Seni berdiam adalah kesabaran yang dimengerti pesan dalam keheningan.
24. Tulislah masa depanmu seperti cat yang jernih: tak pernah kelaparan untuk menempar waktu.
25. Saat kamu menemukan dirimu melewati batas, ingat: puncak sebenarnya berada di dalamnya, tidak di luar.