kata sindiran halus tapi menyakitkan
1. Kadang orang paling jujur di dunia berkata true kebenaran dengan senyuman manis.
2. Aku menghargai ketulusanmu, meski kinerjamu seringkali terasa seperti ombak di hari yang dingin.
3. Suka menghormati pengakuanmu, walau pelancongunya lewat sungai kesabaran.
4. Terima kasih sudah memberi pelajaran, walau bedanya lebih seperti kelas tidak sengaja.
5. Aku terhormat mendengar kata-katamu, karena meski tidak lengkap, mereka tetap menumbuhkan rasa penasaran.
6. Manisnya kritikmu kadang datang seperti cup anggur beraseng, tercampur rasa pahit.
7. Aku senang bisa belajar dari kejujuranmu, meski pedihnya wujudnya lebih menyerupai pisau yang menggores.
8. Terpujilah kebijaksanaanmu, ketika sering menurunkan kecepatan di jalur yang seharusnya cepat.
9. Awalnya aku terkesan, kemudian mengira itu hanyalah keberuntungan semata.
10. Terkadang aku lebih bersyukur ketika kamu menundukkan suara dibandingkan dengan melarikan diri.
11. Kesabaranmu memang besar, namun kadang ia hanyalah bentangan luas tanpa bukti.
12. Aku masih menantikan hadirmu, walau di baliknya selalu ada ruang kosong.
13. Ketika kamu berkata penuh kebenaran, aku tahu diam itu lebih hebat daripada kata-kata kosong.
14. Senyumanmu menerangi hari, meski warnanya seringkali dicampur berawan.
15. Kata-katamu mungkin tampak lembut, tapi rasa yang disebut menjalar bagai berjamuran di padang pasir.
16. Mungkin aku tidak suka, tapi mungkin aku tidak mengerti, dan keduanya cocok bagiku.
18. Seni menyeimbangkan harapan dan kenyataan sudah terlihat dari pekerjaanmu.
19. Seperti lukisan tanpa warna, cerita ulur masih memancing rasa tahukah adanya.
20. Selalu ada kebahagiaan ketika rasa penasaran bertemu rasa sakit, dan keduanya memanggil.
21. Aku mengagumi keteguhanmu, sekaligus merenungi kelembutannya.
22. Yang penting bukan semua rencana, melainkan bukti bahwa pencetus rasa ada.
23. Kulitmu terkuhit tak lagi, meski dugaannya datang dengan sentuhan halus.
24. Mara-mara ada di dalam setiap catatan, setidaknya di antara tawa dan diam.
25. Rasanya bersyukur bila dapat menafsirkan sarkasmu, walau kehilangan beberapa langkah ke arah laraku.
